Mengapa Kita Harus Hitung Kalori

Salah satu yang membuat program penyusutan bobot kita bisa berhasil adalah dengan mengurangi total kalori yang masuk ke dalam tubuh setiap harinya. Kondisi logis dari mengurangi kalori adalah mengonsumsi makanan-makanan dalam jumlah wajar yang dilengkapi dengan pembakaran kalori melalui olahraga.

Idealnya, seseorang tanpa gangguan kronis apapun akan mampu menurunkan berat badanya 1,5 kg per minggu dengan menetapkan pola diet berimbang. Tapi dalam konsep yang lebih luas, proses membuang kalori sangat tergantung pada usia, jenis kelamin, dan level aktivitas. Faktor-faktor inilah yang nantinya disesuaikan dengan goal penurunan berat badan per minggu.

Karena itu, langkah awal yang perlu kita lakukan adalah mengetahui total kalori yang kita butuhkan dengan menggunakan alat menghitung kalori yang disediakan Prevention menggunakan Kalkulator Kalori. Setelah itu, Heater K. Jones, RD., co-author What’s Your Diet Type? Use the Power of Your Personality to Discover Your Best Way to Lose Weight, menyarankan untuk kita mulai mengakrabkan diri dengan buah-buahan, sayuran, gandum, protein, dan olahan susu yang rendah lemak. “Ini adalah makanan-makanan dasar yang menjadi kunci kesuksesan diet kita.”

Lalu bagaimana kita meramu makanan dan camilan yang aman bagi angka kalori tubuh? Setelah kita mengerti berapa banyak kalori seharusnya ada dalam tubuh maka kita perlu “mengerem” nafsu makan dan mulai mengikuti aturan-aturan makan berikut ini:

Konsumsi “makan besar” kita 3 kali sehari. Saat kita makan dengan waktu yang teratur maka kita akan terselamatkan dari rasa lapar yang berlebihan. Ini artinya, kebiasaan untuk makan berlebih pun akan berhenti kita lakukan. Tapi 3 kali sehari bukan berarti kita tidak boleh mengemil. Karena bagaimana pun juga kita tetap butuh camilan sebagai energi tambahan. Hanya saja jangan salah memilih camilan. Jadikan buah sebagai cara mengemil dengan pintar.

Cobalah menahan rasa kenyang lebih lama. Caranya? Jadikan protein dan serat sebagai pasangan makanan yang ideal. Protein dan serat adalah makanan yang wajib ada di piring kita setiap kali menikmati makan utama.

Lakukan konservasi kalori. Ini artinya kita tetap dapat menikmati makanan enak hanya saja jumlah lemak dan kalorinya lebih mini. Misalnya saat ingin menikmati hangatnya susu, pilihlah susu yang rendah lemak ketimbang susu full lemak.

Konsisten dalam memilih porsi makanan. Untuk membantu komitmen kita, tak salah untuk menyediakan mangkuk atau gelas yang disertai dengan ukuran. Jadi niatan kita tidak didasari oleh ukuran yang kira-kira. Dan seiring dengan berjalannya waktu, ketika kita terbiasa maka akan lebih mudah mengukur porsi yang tepat. Practice make perfect.

Sumber : preventionindonesia.com

0 comments:

Post a Comment